DigiSavior

Inilah Standar Kualitas Air Cooling Tower untuk Kinerja Optimal

standar kualitas air cooling tower
Share on email
Share on whatsapp
Share on facebook

Mengapa Penting untuk Memenuhi Standar Kualitas Air Cooling Tower?

Cooling tower merupakan komponen vital dalam sistem pendinginan industri maupun gedung komersial.

Kualitas air di dalamnya sangat menentukan efisiensi perpindahan panas, umur peralatan, dan biaya operasional.

Air yang digunakan terus bersirkulasi, menguap, dan terkontaminasi. Jika tidak memenuhi standar, potensi kerusakan sangat tinggi, mulai dari korosi hingga pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.

Oleh karena itu, pemenuhan standar kualitas air cooling tower bukan hanya soal teknis, tetapi juga menyangkut keselamatan dan efisiensi jangka panjang.

 

Dampak Buruk Jika Air Cooling Tower Tidak Sesuai Standar

Air yang tidak sesuai standar dapat merusak sistem cooling tower dan meningkatkan risiko operasional.

  • Efisiensi pendinginan menurun drastis karena terbentuknya kerak pada heat exchanger
  • Terjadinya korosi yang mempercepat kerusakan pipa dan komponen logam
  • Pertumbuhan bakteri seperti Legionella yang membahayakan kesehatan manusia
  • Meningkatnya biaya perawatan dan frekuensi shutdown sistem
  • Terjadinya fouling dan penumpukan sedimen di dasar tower

 

Parameter Standar Kualitas Air Cooling Tower

Kualitas air harus dikontrol berdasarkan parameter tertentu agar cooling tower bekerja optimal. Berikut ini adalah penjelasan detail tiap parameter.

pH

Kisaran pH ideal berada di angka 6,5 hingga 9,0. pH yang terlalu rendah akan menyebabkan korosi pada logam, sementara pH terlalu tinggi bisa mempercepat pembentukan kerak. Oleh karena itu, pH harus dipantau secara rutin dan diseimbangkan sesuai kebutuhan sistem.

Total Dissolved Solids (TDS)

TDS menunjukkan jumlah zat terlarut dalam air, biasanya diukur dalam ppm. TDS yang melebihi 1500 ppm dapat menyebabkan scaling atau kerak yang menghambat perpindahan panas. Kontrol TDS dilakukan melalui sistem blowdown atau pemakaian alat monitoring digital.

Alkalinitas

Alkalinitas menggambarkan kemampuan air dalam menetralkan asam. Nilai idealnya berkisar antara 100–300 ppm sebagai CaCO₃. Jika terlalu tinggi, air menjadi terlalu basa dan dapat membentuk endapan kalsium karbonat. Bila terlalu rendah, risiko korosi meningkat.

Kesadahan (Hardness)

Kesadahan berasal dari ion kalsium dan magnesium. Nilai di bawah 500 ppm diperlukan agar tidak terbentuk kerak di permukaan pipa atau plate exchanger. Sistem dengan air keras wajib menggunakan softener atau teknologi bebas bahan kimia.

Klorida dan Sulfat

Klorida (Cl⁻) dan sulfat (SO₄²⁻) harus dikontrol di bawah 250 ppm dan 200 ppm. Kedua ion ini bersifat agresif terhadap logam, dan dapat menyebabkan korosi pitting yang sangat merusak. Monitoring berkala penting dilakukan untuk menjaga kestabilan parameter ini.

Silika

Silika yang melebihi 150 ppm akan membentuk kerak sangat keras yang sulit dibersihkan. Karena sifatnya tidak mudah larut, kontrol terhadap silika sangat krusial terutama di sistem dengan suhu tinggi.

Kandungan Besi

Besi (Fe) sebaiknya dijaga di bawah 1 ppm. Zat besi berlebih tidak hanya mempercepat korosi, tapi juga bisa menjadi nutrien bagi bakteri seperti Legionella, yang membahayakan kesehatan.

Bakteri dan Mikroorganisme

Standar mikrobiologis mewajibkan jumlah bakteri di bawah 10³ CFU/mL. Disinfeksi teratur dengan bahan kimia atau teknologi non-chemical harus diterapkan agar aman dan memenuhi regulasi kesehatan.

Konduktivitas

Konduktivitas air berkisar ideal antara 1000–3000 µS/cm, tergantung dari desain sistem. Ini merupakan indikator cepat untuk mengukur jumlah zat terlarut, dan biasanya dikontrol otomatis lewat sensor.

 

Strategi Pengelolaan untuk Memenuhi Standar Kualitas Air Cooling Tower

Agar air tetap dalam kondisi ideal, beberapa pendekatan bisa diterapkan secara konsisten.

Treatment Kimia

Banyak sistem menggunakan bahan kimia seperti anti-kerak, anti-korosi, dan biocide. Namun penggunaan berlebihan bisa berdampak pada lingkungan dan biaya operasional.

Oleh karena itu, penggunaan bahan kimia harus dikendalikan secara tepat.

Sistem Blowdown dan Pengisian Ulang

Blowdown adalah metode membuang sebagian air sistem untuk menjaga level TDS tetap rendah.

Air make-up yang masuk menggantikan air yang hilang harus sudah melalui pre-treatment agar tidak membawa kontaminan baru.

Filtrasi dan Penjernihan

Filter mekanis dan sand filter digunakan untuk menghilangkan partikel tersuspensi dan kotoran. 

Sistem filtrasi modern mampu menurunkan beban biocide karena air menjadi lebih jernih dan tidak mudah menjadi media mikroba.

Gunakan Teknologi Digisavior untuk Non Chemical Cleaning

Digisavior adalah perangkat Magnet Coil Electromagnetic Wave asal Jepang yang efektif mencegah dan menghilangkan kerak tanpa bahan kimia. 

Alat ini bekerja dengan mengubah struktur ion dalam air, sehingga mineral tidak menempel di permukaan pipa.

Cocok digunakan untuk cooling tower industri yang ingin efisien sekaligus ramah lingkungan.

 

Cara Pengujian Kualitas Air Cooling Tower

Pemantauan kualitas air dilakukan dengan metode berikut:

  • Test kit lapangan untuk uji cepat pH, TDS, dan hardness
  • Uji laboratorium untuk parameter seperti mikrobiologi dan logam berat
  • Sensor digital online untuk pengawasan konduktivitas dan blowdown otomatis
  • Pencatatan berkala dalam log sheet untuk mengevaluasi tren performa
  • Audit air tahunan oleh pihak ketiga guna validasi terhadap standar internasional

 

FAQ Tentang “Standar Kualitas Air Cooling Tower”

Apa saja parameter penting dalam standar kualitas air cooling tower?
Parameter utama meliputi pH, TDS, hardness, klorida, silika, dan mikrobiologi.

Kenapa kerak sering muncul di cooling tower?
Kerak muncul akibat tingginya kesadahan dan TDS. Solusinya adalah treatment menggunakan penggunaan Digisavior.

Apakah wajib menggunakan bahan kimia dalam perawatan air cooling tower?
Tidak selalu. Alternatif seperti Digisavior bisa digunakan untuk sistem bebas bahan kimia.

Seberapa sering air cooling tower harus diuji?
Idealnya seminggu sekali untuk parameter dasar, dan sebulan sekali untuk uji lengkap.

Bagaimana mengatasi bakteri Legionella dalam cooling tower?
Lakukan disinfeksi rutin dan gunakan teknologi yang mampu mencegah biofilm, seperti Digisavior.

Sekilas Tentang Kami

Perkenalkan DigiSavior, solusi inovatif untuk mencegah dan menghilangkan kerak (scale) pada sistem pendingin seperti Heat Exchanger dan Cooling Tower.

Scroll to Top